
Menurut studi epidemiologi global, kanker kolorektal menduduki peringkat ketiga penyebab kanker (setelah kanker payudara dan kanker paru), dan menjadi penyebab kedua kematian akibat kanker (setelah kanker paru).
Kebanyakan pasien kanker kolorektal datang ke dokter sudah dalam keadaan terlambat. Padahal munculnya kanker kolorektal tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan membutuhkan proses yang panjang. Secara histologis, sekitar 85 – 90 % kanker kolorektal berawal dari jinak, yaitu polip adenoma. Untuk menjadi kanker kolorektal, proses transformasi adenoma kecil menjadi kanker membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun.
Salah satu penyebab pasien kanker kolorektal dengan stadium lanjut datang ke dokter adalah karena budaya prevensi sekunder, yaitu upaya deteksi dini adanya lesi prekanker pada usia tertentu ( > 50 tahun) masih belum lazim dilakukan.
Salah satu upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker kolorektal adalah melalui skrining dan deteksi dini. Penemuan dan pengangkatan (polipektomi) secara dini lesi prekanker melalui tindakan kolonoskopi dapat mencegah 76 – 90 % morbiditas dan menurunkan angka kematian sebesar 53 % terkait kanker kolorektal.
Kini, praktik kedokteran sudah sangat maju sehingga melalui peralatan yang sudah sedemikian canggih dan dokter yang berkompeten terhadap soal ini, adanya kanker kolorektal stadium awal dapat dideteksi.
Respon terapi dan kelangsungan hidup penderita kanker kolorektal tergantung dari stadium dan pengobatan yang dijalani pasien. Semakin awal ditangani prognosis penyakit akan semakin baik. Pasien kanker kolorektal stadium 0, I, II, III dan IV masing-masing perkiraan kelangsungan hidupnya dalam 5 tahun : > 90 %; 80 – 85 % ; 70 – 75 % ; 25 – 70 % ; < 3 %.
Saat ini pendekatan terapi terhadap kanker kolorektal dapat dibagi menjadi dua, yaitu terapi lokal dan sistemik. Pilar terapi lokal adalah tindakan pembedahan ( dilakukan secara minimal invasif atau bedah terbuka) dan radioterapi. Sedangkan terapi sistemik mengandalkan pada obat-obatan, seperti : kemoterapi, terapi target dan imunoterapi.
Untuk tujuan itulah buku ini ditulis. Dengan lebih memahami segala seluk beluk lesi prekanker dan kanker kolorektal, dan upaya deteksi dini, diharapkan angka kejadian kanker kolorektal dapat ditekan serendah mungkin.
Penulis:
dr JB Suharjo B cahyono, SpPD-KGEH
Tahun: 2025
Halaman: viii + 157 hlm
Ukuran: 15,5 x 23 cm